Kami Kemarau dan Kaum Tertindas
Sabtu, 29 November 2008
0
komentar
penderitaanmu tiba-tiba
kemiskinan yang menakutkan
nafas-nafas yang terjengkal
menyeret nyawa perdamaianmu
dalam busuknya jaman
tangisanmu merintih
merebutkan sisa kehidupan
hidupmu yang lapar
hidup kalian yang haus
sebuah kekeringan
dan seonggok kemuraman
dosa-dosa kami menjadi parasit
menyelimuti nurani kemanusiaan kami
sekarang dan esok
nyawamu menjadi harga mati
disetiap menit yang berlalu
dan setiap masa yang telah terlewati
jangan kalian tanya kammi
tangan-tangan kami malu
bersenbunyi dalam saku
wajah kami putih pucat
dingin dan tertunduk
maafkan kami
saudaraku
Read the full story